Saturday, May 17, 2008

Jalur

Jalur adalah perahu panjang yang dibuat dengan cara gotong royong dari seluruh warga desa, atau kelompok. Kayunya ditebang dari hutan, kemudian di tarik ke desa secara bersama-sama. Fungsi lain dari jalur ini adalah untuk menanamkan jiwa gotong royong dan kebersamaan di hati masyarakat Kuantan Singingi. Setiap desa dipastikan memiliki satu atau lebih Jalur yang siap untuk turun bertanding di galanggang-gelanggang pacuan. Namun untuk pendayung (atlit) pacu jalur diambil dari masyarakat desa itu sendiri. Dalam semua ini masyarakat selalu bermusyawarah untuk kemajuan desa bersama.

Pacu jalur adalah perlombaan perahu panjang yang terdiri dari 40 - 60 orang pendayung, yang diadakan di sungai Kuantan (Indragiri). Pacu jalur merupakan sejenis olahraga dayung yang bagi masyarakat Kuantan Singingi merupakan suatu Pesta Rakyat. Pacu jalur di adakan di setiap kecamatan, termasuk kecamatan Gunung Toar. Puncak acara pacu jalur di adakan di tepian Narosa Telukkuantan
, Di adakan untuk memperingati HUT RI. Dalam acara ini biasanya diadakan perhelatan rakyat lainnya seperti Randai Kuantan.

Untuk tingkat kecamatan, Gunung toar memiliki dua gelanggang Pacu Jalur, yaitu tepian Pasar Gunung, dan Tepian Lubuk terentang. Gelanggan Pacu jalur yang di Tepian Pasar Gunung di gunakan untuk ajang percobaan sebelum diadakannya pacu jalur di seluruh kecamatan di Kuantan singingi, di sinilah setiap tahunnya pacu jalur tradisional Kuantan singingi di mulai, dan berakhir di tepian Narosa Telukkuantan.

Nama-nama jalur yang ada di kecamatan Gunung Toar meliputi :
Desa Teluk beringin :
Desa Pulau Mungkur :
Desa Pulau Rumput : Siligi Kuantan
Desa Koto Gunung : Power Agung
Desa Seberang Gunung : Juragan Kuantan
Desa Gunung : Panji Sakti Rantau Kuantan
Desa Toar : Panglimo Sati
Desa Petapahan : Lintah Jalang
Desa Kampung Baru :
Desa Lubuk Terentang :
Desa Pisang Berebus :
Desa Siberobah :

Untuk Menambah Nama jalur, bagi pembaca yang mengetahuinya, silakan kirim datanya ke Forum kita.

0 comments:

About Me

My photo
Saya yang dulu bersekolah di SD 016 Seb. Gunung, yang sering pergi sekolah tanpa menyelesaikan PR, tak mengerti apa-apa tentang sesuatu yang tak mungkin aku pikirkan.